PENGARUH SARANA PRASARANA, PENDANAAN, DAN KOMPETENSI ARSIPARIS TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA KEARSIPAN UNIVERSITAS DI JAWA TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.37108/shaut.v16i1.1300Keywords:
Performance Accountability, Competence, Funding, InfrastructureAbstract
The research aims to analyze the influence and magnitude of the influence of archival funding facilities, archivist competency, and archivist competency on accountability at universities in Central Java. This research uses a quantitative approach with the category of causality. The model was built using a theoretical approach and tested based on regression tests. The research objects were archivists at universities in Central Java under the Ministry of Education and Culture, namely Semarang State University (UNNES), Diponegoro University (UNDIP), Jenderal Soedirman University (UNSOED), and Sebelas Maret University (UNS). Archival infrastructure, archival funding, and archival competence on archival performance accountability influence 79.40%. Archives and infrastructure facilities on accountability for archives performance influence 60.90%. Archives funding on archives performance accountability influences 50.10%. Archivist competency on archival performance accountability influences 77.30%. Institutions/college leaders are expected to pay more attention to archive buildings, archive rooms, and archival equipment by collaborating with archive companies when the college has archival activities. For higher education institutions, efforts are made to budget/allocate funds for archival activities at the beginning of the year by involving archival institutions/archival units.
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh dan besarnya pengaruh sarana pendanaan kearsipan, kompetensi arsiparis, dan kompetensi arsiparis terhadap akuntabilitas universitas di Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kategori kausalitas. Model dibangun melalui pendekatan teoritis dan diuji berdasarkan uji regresi. Objek penelitian adalah para arsiparis pada perguruan tinggi di Jawa Tengah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Sarana prasarana kearsipan, pendanaan kearsipan, dan kompetensi kearsipan terhadap akuntabilitas kinerja kearsipan terhadap akuntabilitas kinerja kearsipan memiliki pengaruh sebesar 79,40%. Sarana prasarana kearsipan terhadap akuntabilitas kinerja kearsipan memiliki pengaruh sebesar 60,90%. Pendanaan kearsipan terhadap akuntabilitas kinerja kearsipan memiliki pengaruh sebesar 50,10%. Kompetensi arsiparis terhadap akuntabilitas kinerja kearsipan memiliki pengaruh sebesar 77,30%. Bagi lembaga/pimpinan perguruan tinggi diharapkan lebih memperhatikan gedung kearsipan, ruang kearsipan, dan peralatan kearsipan dengan menjalin kerjasama pada perusahaan kearsipan saat perguruan tinggi tersebut ada kegiatan kearsipan. Bagi lembaga perguruan tinggi diupayakan untuk menganggarkan/mengalokasikan dana untuk kegiatan kearsipan pada awal tahun dengan melibatkan lembaga kearsipan/unit kearsipan.
References
Abubakar, H. (2006). Pola Kearsipan Modern Sistem Kartu Kendali. Jakarta: Djambatan.
Adawiah, R. (2017). Pengelolaan Arsip Pada Kantor Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Polewali Mandar. UIN Alauddin Makassar.
Ardyawin, I. (2017). Kompetensi Arsiparis Dalam Pengelolaan Kearsipan Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat. JIPI: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 2(1), 33–45. https://doi.org/10.30829/jipi.v2i1.919
Atmaja, B. S., & Oktarina, N. (2017). Pengaruh Kompetensi, Sarana Prasarana, dan Tata Ruang Kearsipan di Dinas Perpustakaan Kearsipan Kabupaten Batang. Economic Education Analysis Journal, 6(3), 936–946.
Sulistyo-Basuki. (2003). Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Bowersox, D. (2006). Manajemen Logistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Chrysanthopoulos, C., Drivas, I., Kouis, D., & Giannakopoulos, G. (2021). University archives: the research road travelled and the one ahead. Global Knowledge, Memory and Communication, (Mis 5047466). https://doi.org/10.1108/GKMC-08-2021-0128
Febrianor. (2009). Manajemen Kearsipan Pada SMPN 1 Bakarangan Kabupaten Tapin. UIN Antasari.
Gie, T. L. (2007). Administrasi Perkantoran Modern (4 ed.). Yogyakarta: Liberty.
Handayani, T. (2018). Pemetaan Masalah-Masalah Sumber Daya Manusia Kearsipan Pada Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia: Sebuah Studi Teoritis. Anuva, 2(1), 77–98. https://doi.org/10.14710/anuva.2.1.77-98
Jannah, M. (2021). Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa dan Partisipasi Masyarakat terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Pada Desa di Kecamatan Kayuagung. Politeknik Negeri Sriwijaya.
Mahsun, M., Sulistyowati, F., & Purwanugraha, H. A. (2012). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Molenveld, A., Voorberg, W., Van Buuren, A., & Hagen, L. (2021). A qualitative comparative analysis of collaborative governance structures as applied in urban gardens. Public Management Review, 23(11), 1683–1704. https://doi.org/10.1080/14719037.2021.1879912
Mukaromah, S. (2013). Pengaruh Penataan Arsip dan Kompetensi Petugas Arsip Terhadap Kualitas Pelayanan pada Sub Bagian Tata Usaha di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak (Vol. 53). Universitas Negeri Semarang.
Mulyono, S., Partono., & Kuswantoro, A. (2011). Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES PRESS.
Nofiantia, & Susenob. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Good Government Governance (GGG) Dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja. Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku, 164(31), 98–105.
Priansa, D. J. (2014). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Ray, L., Shepherd, E., & Laperdrix, M. (2012). Funding the archive sector: Research report. The National Archives and the International Centre for Archives and Records Management Research and User Studies, London.
Rusdiana, A. (2013). Akuntabilitas Perguruan Tinggi Islam Swasta. Jurnal Pendidikan Islam, 28(3), 455–468. https://doi.org/10.15575/jpi.v28i3.558
Saenal Abidin, Sitti Husaebah Pattah, A. T. (2022). Tantangan Pegawai Dalam Mengatasi Hambatan Pengelolaan Arsip Vital Pada Departemen Umum Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional IV. Jurnal Ilmu Perpustakaan (JIPER), 4(2), 151–162. https://www.neliti.com/id/journals/jurnal-ilmu-perpustakaan
Sedarmayanti. (2018). Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Sedarmayanti. (2023). Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung: Mandar Maju.
Shafritz, J. M., & Russel, E. (2000). Introducing Public Administration. New York: Longman.
Sholikah, M., & Oktarina, N. (2019). Pelaksanaan Pengelolaan Kearsipan Untuk Menunjang Akuntabilitas Sekolah. Economic Education Analysis Journal, 7(3), 1178–1192. https://doi.org/10.15294/eeaj.v7i3.28348
Sudiyanto, S. (2019). Peluang Arsiparis Menjadi Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID). Jurnal Kearsipan, 9(1), 29-40.
Trivellas, P., & Reklitis, P. (2014). Leadership Competencies Profiles and Managerial Effectiveness in Greece. Procedia Economics and Finance, 9(2013), 380–390. doi:10.1016/S2212-5671(14)00039-2
Undang-Undang Nomor 43. Kearsipan yang menggantikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan. , (2009). LN. 2012 No. 53, TLN No. 5286, LL SETNEG?: 84 HLM.