Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam
https://www.rjfahuinib.org/index.php/khazanah
<p><strong>Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam</strong> is a scientific journal published periodically twice a year in June and December by the Islamic History and Civilization Department, Faculty of Adab dan Humaniora, UIN Imam Bonjol Padang. This journal focuses on any research related to the history of Islamic culture and the history of Islamic civilization. Scope of Khazanah: Journal of Islamic History and Culture includes classical religious manuscripts, Contemporary religious manuscripts, socio-religious history, religious archeology, archipelago religious arts.. <a href="https://rjfahuinib.org/index.php/khazanah/kerjasama"><em><strong>Master of Agreement (MoA)</strong></em></a> <br /><strong>ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1512425502" target="_blank" rel="noopener">2614-3798</a> (online)</strong><br /><strong>ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1382602133" target="_blank" rel="noopener">2339-207x</a> (print)</strong></p>Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padangen-USKhazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam2339-207XThe Transformation of Islamic Civilization: A Historical Analysis of the Classical Period and the Golden Age
https://www.rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/1538
<p>This research examines the transformation of Islamic civilization from the classical period to the golden age, focusing on contributions to science, culture, and politics. This period, which lasted from the 7th to the 13th century, was the pinnacle of Islamic civilization's glory with achievements in mathematics, medicine, astronomy, and philosophy. The research method used is descriptive-qualitative with historical analysis, supported by primary literature such as books and scientific journals. The results of the study show that during this period, Islamic civilization was able to absorb and develop knowledge from Greece, Persia, and India, through institutions such as Baitul Hikmah in Baghdad. The contributions of Muslim scientists such as Al-Khawarizmi and Ibn Sina had a long-term impact on the development of modern science in Europe through translation into Latin. In conclusion, the transformation of Islamic civilization in the Golden Age significantly built the foundation of global science and triggered an intellectual awakening in Europe during the Renaissance period.</p>Tri Yugo YugoAep Saepudin
Copyright (c) 2024 Tri Yugo Yugo, Aep Saepudin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-12-312024-12-31142115Transformasi Radikalisme Indonesia dalam konteks Internasionalisasi Jihad Afghanistan
https://www.rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/1551
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap transformasi yang terjadi pada radikalisme Indonesia pasca jihad Afghanistan melawan invasi Uni Soviet. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi dengan melihat transformasi sosial. Hasil dari penelitian ini adalah Invasi Uni Soviet ke Afghanistan menimbulkan perlawanan dari orang-orang Afghanistan. Invasi itu bertujuan untuk menstabilkan kondisi Afghanistan dan menangkal kontestasi politik global. Uni Soviet dianggap sebagai orang kafir yang menyerang tanah muslim. Alasan ini yang menjadikan munculnya internasionalisasi jihad di Afghanistan. Jihad Afghanistan mendapatkan perhatian dari seluruh muslim di dunia salah satunya ialah Indonesia. Ajengan Masduki (pemimpin NII), Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir mendapatkan bantuan pelatihan militer bagi mujahidin Indonesia dari Rasul Sayyaf (pendiri Ittihad Islami). pelatihan militer dalam internasionalisasi jihad Afghanistan membuat mereka mendapatkan jaringan Internasional seperti hubungan dengan Abdullah Azzam dan Osama bin Laden. Jaringan inilah yang menjadikan adanya perubahan karena munculnya pemahaman baru di Afghanistan. Terdapat tiga perubahan pasca jihad Afghanistan. Pertama, perubahan keagamaan dan makna jihad. Kedua, perubahan cita-cita gerakan. Ketiga, perubahan karena pengaruh faktor jaringan global.</p>Irfan Zakariah
Copyright (c) 2024 Irfan Zakariah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-12-302024-12-301421629Rahasia Sejarah Tersembunyi: Eksplorasi Islam, Budaya, dan Sosok Waliyullah Banyuwangi
https://www.rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/1384
<p><em>Penelitian ini mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi mengenai peran Mbah Datuk Malik Ibrahim dan Mbah Mas Moch Shaleh dalam menyebarkan islam di Banyuwangi. Yang mencakup metode penyebaran agama islam, tantangan apa saja yang dihadapi dalam menyebarkan islam, asal usul dan lingkungan di Banyuwangi, perkembangan agama hindu dan budha, dan kesenian yang berada di museum Blambangan. Adapun metode penelitian yang kami gunakan yaitu metode kualitatif yang mana kami melakukan observasi dengan cara terjun langsung ke lapangan dan mewawancarai narasumber yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa </em><em>kota Banyuwangi yang dulunya bermayoritas menganut agama hindu dan budha, yang mana bisa dilihat dari adanya kerajaan Blambangan, hingga saat itulah datang penyebar agama islam Di kota Banyuwangi yaitu Mbah Datuk Malik Ibrahim dan Mbah Mas Moch Shaleh yang mana bukti makamnya masih ada sampai sekarang yang tepatnya berada di wilayah Lateng Banyuwangi. Masuknya agama islam di Banyuwangi tidak luput dari perjuangan dua tokoh diatas. Kedua tokoh tersebut menyebarkan agama islam dengan cara tersendiri, seperti mbah datuk yang menyebarkan agama islam karena keahliannya dalam ilmu agama melalui dakwah. Sedangkan Mbah Mas Moch Shaleh menyebarkan agama islam karena keahliannya dalam ilmu spritual yaitu dalam hal pengobatan.</em></p>Isna MaulidaSilvi Nur Dina SilviSiti Aisyah Putri AndiyaniValentino Rahma FebrianAsiatul HafsohDita Ragil Prasetya ErsaMirna Majidatul MaghfirohShoni Rahmatullah Amrozi
Copyright (c) 2024 Silvi Nur Dina Silvi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-01-062025-01-061423043Sejarah Perang Cumbok dan Perubahan Sosial di Aceh
https://www.rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/1497
<p><em>The Cumbok incident occurred in Aceh between Ulama and Uleebalang. Since Dutch colonialism, these two groups of people have always been at odds. The Uleebalang group has long been considered to be opposing the struggle of Acehnese ulama and mujahideen fighters against the threat of Dutch colonialism. This background pushed the Cumbok war into a major war which as a result changed the social order of Acehnese society. This research is historical research with a political approach by conducting historical investigations. Examining the events of the Cumbok War and the impact of social change of the war is the research objective. This research methodology is a literature review that utilizes various reference sources. The socio-political situation of Aceh after Indonesian independence, the process of the Cumbok War and an analysis of the impact of the Cumbok War on the transition of Acehnese society will be presented in this article.</em></p>Avicenna Al-MaududdySeptian FatiandaFaez Syahroni
Copyright (c) 2024 Septian Fatianda, Avicenna Al-Maududdy, Faez Syahroni
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-12-302024-12-301424455Implikasi Nilai Maslahat Terhadap Pemberdayaan Tanah Terlantar (Ihya’ul- Mawat) Di Kota Palembang
https://www.rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/1822
<p>Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pokok Agraria maupun syari’at hukum Islam, tanah seharusnya diberdayakan dengan dikelola dan diusahakan sebaik-baiknya agar diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Karena penelantaran tanah dengan alasan apapun tidak dibenarkan dalam hukum, dan hukum Islam maupun UUPA dengan jelas telah menyebutkan hal ini bahkan memberikan hak kepada negara untuk menindak tegas terhadap pelanggaran yang berlaku. Penulisan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penetapan dan penertiban tanah terlantar yang telah dilakukan di kota Palembang. Serta kaitannya dengan tingkat optimalisasi pengelolaan dan pemanfatan tanah demi mendapatkan nilai guna ekonomis sehingga akan terpeliharalah apa yang disebut sebagai <em>adh-dharurat al-khams </em>berupa terpeliharanya harta bendanya (<em>hifdz al- mâl</em>) berdasarkan tingkatan kepentingannya yang sesuai dengan <em>maqasyid as-syariah</em>. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan induktif dimana metode yang digunakan adalah metode <em>deskriptip kualitatif</em>, melalui teori <em>maslahat hajiyyat </em>sesuai dengan gambaran yang sebenarnya dari objek penelitian. Hasil temuan yang didapat dalam penelitian ini bahwa hampir keseluruhan tanah terlantar yang ada di kota Palembang yang ada belum seluruhnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rakyat setempat. Selain itu solusi dari permasalahan, secara sekunder (<em>hajiyyat</em>) tanah harus segera diambil alih oleh pemerintah dan benar-benar dimanfaatkan untuk pemenuhan relokasi kebutuhan masyarakat setempat yang kebanyakan miskin lahan dan miskin pendapatan, serta butuh sarana pendidikan dan sarana kesehatan yang memadai dan <em>representative</em>. Dimana pemanfaatan lahan terlantar dialokasikan guna mengatasi permasalahan stabilitas pemerataan tingkat kepadatan penduduk yang tidak sejalan lagi dengan luas wilayah.</p>Raden Ayu RitawatiRaden Ayu Erika SeptianaMuhammad Arpah Nurhayat
Copyright (c) 2024 Raden Ayu Ritawati, Raden Ayu Erika Septiana, Muhammad Arpah Nurhayat
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-12-302024-12-301425669